Sunday, 3 August 2014

KASIH SEKAMPUNG








































KASIH SEKAMPUNG
Oleh: Lelawati Zahari

Syawal tiba, berkunjung ke halaman bonda
Ramadhan semalam masih erat memeluk jantung hati
Malam ini tika bintang bertabur di dada langit nan terbuka
Tika desir bayu tepian sungai penuh jasa ini
Masih setia  menyambut kehadiran kita
Mengumpul kasih anak-anak desa
Kecil besar tua dan muda
Sekampung sehalaman, pernah dahulu seperahu sepermainan,
berkejar di hujung desa, atau lelah mengempuk padi di sawah bendang,
atau pernah kita bersama meranduk air dikala banjir melimpah ke desa
Semua itu masih terbayang di mata
Biar jauh merantau di kota
Namun kasih saudara, gementar  dingin jemari nenda,
bening kolam air mata ayah bonda,
Masih tersisip erat di lubuk hati kita

Syawal ini, terhidang juadah aneka rupa
Teratak dihias menanti saudara
Pakaian indah aneka warna
Namun, jauh di hati kita
Masih terkenang mereka di sana
Apakah juadah di pagi raya
Bebatuan berdebu antara runtuhan
Berteguk air mata dan juga tangisan
Berhias dentuman dan juga bedilan
Hanya doa kita panjatkan
Mohon belas kepada Tuhan
Bahang kasih sesama insan
Harum mawar kita taburkan

Syawal ini bersama kita tautkan
Yang jauh kita dekatkan
Yang dekat berkunjung-kunjungan
Yang tua jangan dilupakan
Yang muda kasih bak intan
Bermaaf-maafan handai dan taulan
Salah dan silap kita lupakan
Moga hidup dirahmati tuhan
Jadi ingatan sepanjang zaman

Akhi amat tersentuh mendengar dan melihat senditi Lelawati mendeklamasikan Puisi diatas @ Perjumpaan Hariraya pada 28 Julai 2014 (Hariraya Pertama). Penilaian Akhi memang selayaknya dia diberikan penghormatan mendeklamasikan sajak dihadapan Presiden Indonesia dan dihadapan pemimpin2 besar di rantau ini....

Akhi bangga mempunyai rakan sekampung (yang juga nurid Tadika akhi) seperti Lelawati ini, tidak sombong dan amat merendah diri walaupun namanya sudah dicanang dimana-mana.

Teruskan perjuanganmu memartabatkan seni puisi......